Tahukah kamu?? jika kebiasaan kecil seperti membuang sampah sembarangan dapat menjadi penyebab berbagai macam musibah seperti banjir dan sarang penyakit.
Kebiasaan buruk yang menurut kamu kecil, bisa mempengaruhi rumah masa depan kamu lhooo...
Oleh karena itu,, biasakanlah melakukan kebiasaan kecil yang baik seperti membuang sampah pada tempatnya!!
Selasa, 06 Oktober 2015
Bahan Kimia Berbahaya di Rumah Tangga dilihat dari Kehalalannya
“Bahan Kimia Berbahaya di Rumah Tangga Dilihat dari
Kehalalannya”
Ajaran Islam,
menyebutkan bahwa halal dan haram adalah bagian dari hukum syara’ yang saling berseberangan. Halal merujuk kepada
hal-hal yang diperbolehkan,
sedangkan haram merujuk pada hal-hal yang dilarang.
Dari berbagai bahan berahaya yang terdapat dalam rumah
tangga, tentunya tidak lepas dari halal dan haram. Dalam rumah tangga banyak
hal yang perlu diperhatikan tentunya barang atau bahan yang terdapat di rumah
tangga. maka dari itu sangat penting kita ketahui hal-hal yang halal dan haram.
Dari Nu’man bin Basyir
radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya
perkara yang halal itu jelas, yang haram itu jelas, dan di antara keduanya ada
perkara-perkara yang samar (syubhat), yang tidak diketahui oleh banyak manusia.
Barangsiapa yang menghindari syubhat itu berarti dia telah membersihkan diri
untuk agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus ke dalam syubhat itu berarti
dia terjerumus ke dalam perkara yang haram, seperti seorang penggembala yang
menggembalakan (binatang ternaknya) di sekitar daerah terlarang, hampir-hampir
dia akan masuk menggembalakan (binatang ternaknya) di daerah tersebut.
Ketahuilah, bahwa setiap raja memiliki daerah terlarang. Ketahuilah bahwa
daerah terlarang milik Allah adalah perkara-perkara yang haram. Ketahuilah,
bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka akan menjadi baik seluruh
tubuh, dan jika buruk menjadi buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa itu
adalah hati.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas
menjelaskan secara garis besar bahwa segala perkara yang kita hadapi tidak bisa
lepas dari salah satu tiga keadaan. Pertama,
sesuatu yang jelas kehalalannya dan diketahui oleh setiap orang. Seperti
halalnya buah-buahan, biji-bijian, jual beli yang jelas, pakaian-pakaian yang
tidak menyelisihi syariat, dan lain-lain banyak sekali tanpa bisa dibatasi. Kedua,
sesuatu yang jelas keharamannya dan diketahui oleh setiap orang. Seperti
haramnya riba, perjudian, zina, pencurian, minuman khamr, bangkai, darah,
daging babi, dan lain sebagainya.
Ketiga,
perkara-perkara yang samar, tidak diketahui oleh banyak orang apakah ia
termasuk perkara yang halal atau perkara yang haram, meskipun orang lain
mengetahui bahwa ia termasuk halal atau haram. Contohnya, seperti makanan,
minuman atau hal lain yang diperselisihkan kehalalan atau keharamannya oleh
para ulama. Begitupun hal nya dengan
bahan kimia berbahaya yang terdapat di rumah tangga ini sangat bersinggungan
dengan yang ketiga ini yaitu memiliki perkara yang samar-samar untuk halal
maupun haram untuk digunakan, karena seperti yang kita ketahui bahwa banyak
orang yang mengatakan bahwa yang namanya bahan yang mengandung kimia adalah
haram.
Secara umum, kesamaran
hukum suatu perkara itu bisa ditimbulkan karena kesamaran yang terjadi pada
salah satu dari dua sebab atau karena keduanya. Pertama karena kesamaran dalil
yang menunjukkan keharaman atau kehalalan. Baik karena kesamaran dalam keabsahan
dalil, atau karena kesamaran pada ketegasan dalil dalam menunjukkan keharaman
atau kehalalan perkara yang dimaksud. Dan sebab kedua adalah kesamaran dalam
hal kecocokan atau ketepatan perkara yang akan dihukumi dengan dalil yang
menunjukkan keharaman atau kehalalan.
Dari sinilah timbul
berbagai kesamaran hukum pada banyak perkara, apakah ia merupakan hal yang
halal atau hal yang haram. Kesamaran seperti inilah yang dimaksud dengan
syubhat antara halal dan haram yang disebutkan dalam hadits di atas. Karena
pada hakikatnya, semua perkara itu hanya ada dua hukum saja yaitu halal atau
haram.
Bagaimana Menyikapinya?
Dan penjelasan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa perkara-perkara yang samar (syubhat) tidak
diketahui oleh banyak manusia, menunjukkan bahwa ada banyak manusia lain yang
mengetahui hakikat perkara ini apakah termasuk halal ataukah haram. Sehingga,
perkara syubhat itu bersifat relatif, yakni samar bagi sebagian orang namun
tidak bagi yang lain. Atau samar bagi sebagian orang dalam jangka waktu
tertentu sampai akhirnya perkara itu menjadi jelas karena adanya
keterangan-keterangan yang menunjukkan pada hukum yang sebenarnya.
Adapun bagi orang yang
memiliki kesamaran hukum pada suatu perkara tertentu, maka hadits di atas telah
memberikan bimbingan dan pengarahan yang jelas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Maka siapa yang menghindari syubhat itu berarti dia telah
membersihkan diri untuk agama dan kehormatannya.”
Sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam itu merupakan pengarahan bagi siapa saja yang menghadapi
perkara syubhat, untuk meninggalkannya dan tidak menjerumuskan diri kepadanya.
Karena perkara syubhat ini jelas meragukan. Sedangkan dalam hadits lain
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tinggalkanlah perkara
yang meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukan.” (Riwayat at-Tirmidzi dan
dia berkata, hadits hasan shahih)
Dan
alasan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengarahkan kita untuk
menjauhi syubhat nampak pada perkataan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang menghindari syubhat itu berarti dia telah membersihkan diri
untuk agama dan kehormatannya.”
Yakni, dengan kita
menjauhi syubhat, berarti kita telah berusaha menjaga diri kita dari perkara
yang haram. Sehingga kita berarti telah membersihkan diri dalam agama, dalam
hubungan kita dengan Allah. Dan dengannya kita pun akan terbebas dari
pembicaraan manusia akan kehormatan kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga mengatakan, “Dan siapa yang terjerumus ke dalam syubhat itu berarti
dia terjerumus ke dalam perkara yang haram, seperti seorang penggembala yang
menggembalakan (binatang ternaknya) di sekitar daerah terlarang, hampir-hampir
dia akan masuk menggembalakan (binatang ternaknya) di daerah tersebut.”
Sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dijelaskan oleh para ulama dengan dua
kemungkinan makna. Pertama,
orang yang masuk ke dalam syubhat, berarti dia telah melakukan perkara yang
haram. Karena dengan terjerumusnya dia ke dalam syubhat berarti dia telah melakukan
suatu hal yang tidak didasari dengan ilmu. Dan perbuatan ini jelas diharamkan
oleh Allah. Padahal adanya syubhat padanya menunjukkan bahwa dia tidak memiliki
ilmu yang pasti tentangnya.
Makna
kedua, masuknya seseorang ke dalam syubhat adalah jalan kepada perkara yang
haram. Yakni, ketika dia bermudah-mudah dalam perkara syubhat, dikhawatirkan
dia akan terjerumus ke dalam perkara yang haram dan meremehkannya. Sebagaimana
penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar daerah larangan, sangat dikhawatirkan
ternaknya akan masuk ke daerah larangan tersebut. Apapun kemungkinan
maknanya, yang jelas di sini adalah petunjuk bagi kita untuk meninggalkan
segala perkara yang syubhat, yang meragukan, sehingga kita benar-benar
mengetahui hukumnya secara yakin. Dan Allah lah satu-satunya Dzat yang
memberikan taufiq.
Dari
penjelasan tersebut salah satu cara yang mesti kita lakukan yaitu berhati-hati
tentang suatu perkara dan mencari tahu tentang kejelasan suatu zat. Ingat lah
bahwa Allah SWT. mengukur sesuati itu berdasarkan usaha keinginan tahuan kita
tentang perkara halal dan haram. maka dari itu kita pun dianjurkan untuk
mencari informasi atau ilmu setinggi mungkin sampai kita faham dan mampu
melakukannya agar perkara yang syubhat dapat kita ketahui penjelasannya.
Disini kita
perlu tahu bahwa tidak semua bahan kimia berbahaya terutama yang biasa
digunakan dalam rumah tangga, bahkan banyak manfaat nya.
هُوَ الَّذِي
خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء
فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia-lah Alloh yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu. (QS. al-Baqoroh [2]: 29)
Jadi, apapun
yang ada di bumi, di daratannya maupun di laut dan sungainya, berupa sesuatu
yang bisa diambil manfaatnya sebagai makanan maupun minuman oleh manusia,
hukumnya adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. (Majmu’
Fatawa, Ibnu Taimiyyah, 21/542)
oleh karena
itu jangan beranggapan bahwa setiap bahan yang mengandung bahan kimia
berbahaya. ingatlah bahwa Allah SWT. menciptakan segala yang di bumi ini
bermanfaat. Namun, ada batasan-batasan tertentu yang harus kita fahami atau
dipatuhi, terutama kadar bahan kimia-nya agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan. Karena disetiap barang yang terdapat dalam rumah tangga yang
mengandung bahan kimia tentunya ada aturan cara memakai, hal-hal yang tidak
boleh dilakukan dan bahan kimianya serta kadar-nya. Maka sangat penting ilmu
itu kita cari demi keselamatan diri.
Senin, 07 September 2015
Kandungan Berbahaya pada Bahan Kimia Rumah Tangga
a.
Bahan Pembersih
c. Bahan Pewangi/Pengharum
Pada
dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat
yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia
yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan
bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium
hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah
senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan
minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun
memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air
disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya
tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat
bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur
maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non
polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung
sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat
non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat
dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun
lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
Macam
– macam bahan pembersih dan Kandungannya
:
Bahan-bahan kimia yang
termasuk kategori pembersih sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi,
pembersih lantai, pembersih kaca, shampoo dan masih banyak lainnya.
1)
Sabun Mandi
Kandungan
utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium
hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi
sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi
nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung
garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
Reaksi
dalam pembuatan sabun adalah :
Gliserin + NaOH (soda api) gliserol
+ natrium karboksilat (sabun)
Kelebihan sabun antara lain
:
a.
Mencuci dengan baik dalam air lunak,
b.
Dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak membentuk buih
disungai atau danau, dan
c.
Jarang menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.
Kekurangan sabun antara
lain :
a.
Sukar larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci.
b.
Diendapkan oleh air sadah dan membentuk scum.
Sabun
tidak akan berbuih sebelum semua ion kalsium danmagnesium dalam air sadah
diendapkan. Selain itu scum yangterbentuk dapat menempel pada bahan cucian,
seehingga pakaian menjadi kusam..
2) Pasta Gigi
a. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi,
karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau
disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak
gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya
email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung
fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
b.
Bahan utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang
banyak digunakan dalam pasta gigi adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang
ideal harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras,
sehingga tidak merusak email gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi
diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3),
dan baking soda. Untuk menguatkan gigi, pasta gigi sering dengan senyawa
flourida, misalnya natrium flourida (NaF). Senyawa flourida pada pasta gigi
dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada
email semula.
3) Pembersih Lantai
Pembersih
lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati-
hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si
pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin
yang tidak enak.
Bahan
utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan
yang pertama digunakan dalam pembersih lantai
yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic
acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini,
terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol
dan kresol.
Rumah
atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai.
Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL).
Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
4)
Pembersih Kaca
Penggunaan
cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,
kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Bangunan elit dan modern, seperti perumahan, hotel, perkantoran dan
gedung-gedung bertingkat semakin bertambah. Ban gunan-bangunan seperti itu
umumnya dilengkapi dengan kaca-kaca. Hal ini sangat menjanjikan dan membei
peluang untuk berkesempatan berusaha dalam bidang bisnis produk ini.
Produsen cairan pembersih
kaca yang pada awalnya hanya didominasi oleh perusahaan besar, saat ini mulai
diproduksi oleh perusahaan dalam skala rumah tangga, karena teknologi
pembuatannya sangat sederhana serta menggunakan bahan-bahan yang mudah
diperoleh dari toko-toko kimia.
a.
Bahan yang digunakan :
Metanol
Metanol (metil alkohol)
dengan rumus kimia CH3OH merupakan senyawa/larutan yang hampir mirip dengan
alkohol (etanol). Bentuk metanol adalah cairan encer bening, tidak berwarna,
mudah menguap, dan mudah terbakar. Jika metanol tidak ada, larutan ini dapat
diganti dengan IPA (iso propil alhokol)
Amoniak
Ciri khas amoniak adalah
gas yang aromanya menyengat dengan rumus kimia NH3. Mudah larut dalam air
tetapi bau larutannya sama dnegan bau gasnya. Inilah sebabnya maka larutan
amoniak dalam air yang sering disebut amonium hidroksida karena dianggap hasil
reaksi antara NH3 dengan air dan tidak terbukti secara ilmiah. Bahan ini
berbentuk cair tidak berwarna dan tidak terlalu kering. Konsentrasi amoniak
yang dijual di pasaran cukup beragam, antara 25%, 40% dan 28%. Dengan demikian,
jumlah amoniak dalamformula bisa bervariasi, tergantung kadar/konsentrasinya
Emal-70
Jumlah Emal-70 dalam
formula yang diperlukan dalam pembuatan cairan pembersih kaca sangatsedikit
namun keberadaannya sangat diperlukan. Secara kimia, Emal-70 termasuk golongan
surfaktan alkil sulfat. Senyawa ini merupakan bahan inti pada produk cairan
pembersih kaca. Bahan ini berbentuk pasta tidak berwarna dan bening. Jenis
surfaktan ini mempunyai kemampuan mengeluarkan busa dalam jumlah cukup banyak
dan mempunyai daya pembersih (cleansing ability) yang cukup tinggi.
Kelarutannya dalam air mendekati 100% (larut sempurna), hanya kecepatan
pelarutannya rendah. Artinya untuk melarutkannya membutuhkan waktu lama.
Pewarna
Warna cairan pembersih kaca
yang umumnya beredar di pasaran adalah hijau, kuning, dan biru. Banyaknya
jumlah pewarna yang digunakan tergantung selera masing-masing. Meskipun jumlah
pemakaiannya sangat sedikit, keseragaman warna poduk harus dijaga. Itulah
sebabnya pada penyusunan formula, bahan ini tidak dimasukkan dalam hitungan
yang mengikat.
Parfum
Jenis parfum yang dipakai
untuk cairan pembersih kaca harus memiliki kualitas dan aroma yang khas. Hal
ini perlu dipertimbangkan mengingat konsumen dari produk ini mencerminkan
golongan ekonomi tertentu di masyarakat.
Air
Air yang ideal digunakan
adalah air sudah mengalami deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk
menjaga kestabilan produk. Akan tetapi, jika kondisi air di daerah bersangkutan
tidak menimbulkan masalah serius, dapat digunakan air biasa (air tanah).
b.
Formula
Membuat cairan pembersih
kaca skala kecil ditujukan bagi pembaca yang hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk
digunakan sendiri. Juga dapat digunakan sebagai uji coba bagi peminat membuat
produk skala besar. Berikut disajikan perhitungan prosentase bahan dalam arti
prosentase berat per berat dari 1 kg keselurhan bahan:
Metanol 18% =
180 g
Emal-70 0,1% =
1 g
Amoniak(25%) 0,1% =
1 g
Pewarna =
sangat sedikit (trace)
Parfum 0,3% =
3 g
Air 81,5% =
815 g
5)
Sampo
Sampho
berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan
adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan
masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami
kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.
Sampo
menggunakan deterjen sintesis sebagai
bahan pembersihnya, misalnya senyawa natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu
mengatasi kesadahan air. Sampo untuk rambut kering, normal, atau berminyakhanya
berbdeda dalam kosentrasinya (kepekatan) deterjennya. Sampo untuk ranbut
berminyak mempunyai konsentrasi deterjen lebih tinggi, sedangkan untuk rambut
kering konsentrasinya lebih rendah. Berbagai macam bahan tambahan seperti
wangi-wangian, susu, madu, lemon, atau rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak
berpengarug pada daya kerja sampo. Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya
disesuaikan dengan jenis rambut.
Bahan
pembersih,
umumnya berupa sistem surfaktan. Kadang selain surfaktan, ditambahkan pula
sedikit booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan
surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril
eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat,
dan senyawa amonium.
Bahan
conditioner,
biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium
klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
Bahan
aditif fungsional,
termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat
dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian
pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan
adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil
hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH
antara 3,5 dan 4,5.
Pengawet,
sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai
jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat
membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat,
paraben, tetranatrium EDTA.
Bahan
aditif estetik,
termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
Bahan-bahan
aktif medis,
misalnya beberapa sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati
ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang
meningkatkan kelembaban rambut.
Selain itu terdapat juga
nutrisi yang dicampurkan kedalam sampo dengan berbagai manfaat yang terkandung
didalam nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang bagus untuk menjaga kesehatan
rambut dan kulit kepala kita adalah:
Vitamin
E, yang
banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin
yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori
dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
Zink, yang
banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
Biotin, yang
banyak terdapat dalam ikan salmon, makarel dan telur. Khasiat telur untuk
kesehatan rambut sudah dipercaya berabad-abad lamanya. Bahkan, zaman dulu
wanita biasa menggunakan kuning telur untuk merawat keindahan rambutnya.
b. Bahan Pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun,
yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif
klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain
klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa
bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya
iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang
berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam
menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.
Pada garis besarnya Fungsi bahan pemutih adalah untuk
menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakain serta dapat membunuh
bakteri. Pemutih juga mampu memecahkan ikatan pada molekul-molekul noda,
kemudian melepaskannya dari
serat
kain/pakaian dan pada umumnya bahan kimia yang terkandung dalam pemutih adalah
larutan Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin,desinpektan.
Bahan-bahan yang mengandung zat kimia diatas diantaranya Byclin,
Sunclin,Soklin Pemutih
Dalam pemakaian pemutih harus sesuai dengan peraturan yang ada,
jika berlebihan akan merusak pakaian terutama bahan poliestar, wool, spandek
dan lain-lain.
c. Bahan Pewangi/Pengharum
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau
disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya
saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara
penyu lingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari
minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada
di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama
sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar
mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
Macam-macam bahan pengharum antara lain :
a. Bahan Pewangi alami yaitu
berasal dari tanaman seperti mawar,sedep malem,melati,rose dll.
b. Bahan pewangi buatan/sintesis
yang berasal dari senyawa-senyawa kimia.
Fungsi bahan pewangi adalah untuk mengharumkan atau menyegarkan
(seperti badan,ruangan,dan makanan).
Bahan pewangi yang terdapat dalam pewangi yaitu benzaldehid dan
benzyl alcohol.
Nama senyawa Aroma
Nama senyawa Aroma
Citral Lemon Irane
Violet
Jasmine Melati Generial
Mawar
d.
Bahan Pembasmi Serangga (Insektisida)
Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga
antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan,
dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b).
Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil
paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d).
Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f.
Arsen. Contoh: arsen pentoksida.
1. Fungsi
Pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya meliputi tiga
hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus membasmi. Bagi para
petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru karena dapat mengganggu
hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang
berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.
2. Efek Samping Penggunaan Pembasmi
Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan keperluannya
saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hati
justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida
yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati antara lain adalah
keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang
air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi
oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan
bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.
Langganan:
Postingan (Atom)