Pada
dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat
yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia
yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan
bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium
hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah
senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan
minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun
memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air
disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat
bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya
tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat
bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur
maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non
polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung
sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat
non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat
dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun
lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
Macam
– macam bahan pembersih dan Kandungannya
:
Bahan-bahan kimia yang
termasuk kategori pembersih sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi,
pembersih lantai, pembersih kaca, shampoo dan masih banyak lainnya.
1)
Sabun Mandi
Kandungan
utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium
hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi
sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi
nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung
garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
Reaksi
dalam pembuatan sabun adalah :
Gliserin + NaOH (soda api) gliserol
+ natrium karboksilat (sabun)
Kelebihan sabun antara lain
:
a.
Mencuci dengan baik dalam air lunak,
b.
Dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak membentuk buih
disungai atau danau, dan
c.
Jarang menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.
Kekurangan sabun antara
lain :
a.
Sukar larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci.
b.
Diendapkan oleh air sadah dan membentuk scum.
Sabun
tidak akan berbuih sebelum semua ion kalsium danmagnesium dalam air sadah
diendapkan. Selain itu scum yangterbentuk dapat menempel pada bahan cucian,
seehingga pakaian menjadi kusam..
2) Pasta Gigi
a. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi,
karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau
disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak
gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya
email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung
fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.
b.
Bahan utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang
banyak digunakan dalam pasta gigi adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang
ideal harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras,
sehingga tidak merusak email gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi
diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3),
dan baking soda. Untuk menguatkan gigi, pasta gigi sering dengan senyawa
flourida, misalnya natrium flourida (NaF). Senyawa flourida pada pasta gigi
dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada
email semula.
3) Pembersih Lantai
Pembersih
lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati-
hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si
pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin
yang tidak enak.
Bahan
utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan
yang pertama digunakan dalam pembersih lantai
yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic
acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini,
terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol
dan kresol.
Rumah
atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai.
Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL).
Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
4)
Pembersih Kaca
Penggunaan
cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,
kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Bangunan elit dan modern, seperti perumahan, hotel, perkantoran dan
gedung-gedung bertingkat semakin bertambah. Ban gunan-bangunan seperti itu
umumnya dilengkapi dengan kaca-kaca. Hal ini sangat menjanjikan dan membei
peluang untuk berkesempatan berusaha dalam bidang bisnis produk ini.
Produsen cairan pembersih
kaca yang pada awalnya hanya didominasi oleh perusahaan besar, saat ini mulai
diproduksi oleh perusahaan dalam skala rumah tangga, karena teknologi
pembuatannya sangat sederhana serta menggunakan bahan-bahan yang mudah
diperoleh dari toko-toko kimia.
a.
Bahan yang digunakan :
Metanol
Metanol (metil alkohol)
dengan rumus kimia CH3OH merupakan senyawa/larutan yang hampir mirip dengan
alkohol (etanol). Bentuk metanol adalah cairan encer bening, tidak berwarna,
mudah menguap, dan mudah terbakar. Jika metanol tidak ada, larutan ini dapat
diganti dengan IPA (iso propil alhokol)
Amoniak
Ciri khas amoniak adalah
gas yang aromanya menyengat dengan rumus kimia NH3. Mudah larut dalam air
tetapi bau larutannya sama dnegan bau gasnya. Inilah sebabnya maka larutan
amoniak dalam air yang sering disebut amonium hidroksida karena dianggap hasil
reaksi antara NH3 dengan air dan tidak terbukti secara ilmiah. Bahan ini
berbentuk cair tidak berwarna dan tidak terlalu kering. Konsentrasi amoniak
yang dijual di pasaran cukup beragam, antara 25%, 40% dan 28%. Dengan demikian,
jumlah amoniak dalamformula bisa bervariasi, tergantung kadar/konsentrasinya
Emal-70
Jumlah Emal-70 dalam
formula yang diperlukan dalam pembuatan cairan pembersih kaca sangatsedikit
namun keberadaannya sangat diperlukan. Secara kimia, Emal-70 termasuk golongan
surfaktan alkil sulfat. Senyawa ini merupakan bahan inti pada produk cairan
pembersih kaca. Bahan ini berbentuk pasta tidak berwarna dan bening. Jenis
surfaktan ini mempunyai kemampuan mengeluarkan busa dalam jumlah cukup banyak
dan mempunyai daya pembersih (cleansing ability) yang cukup tinggi.
Kelarutannya dalam air mendekati 100% (larut sempurna), hanya kecepatan
pelarutannya rendah. Artinya untuk melarutkannya membutuhkan waktu lama.
Pewarna
Warna cairan pembersih kaca
yang umumnya beredar di pasaran adalah hijau, kuning, dan biru. Banyaknya
jumlah pewarna yang digunakan tergantung selera masing-masing. Meskipun jumlah
pemakaiannya sangat sedikit, keseragaman warna poduk harus dijaga. Itulah
sebabnya pada penyusunan formula, bahan ini tidak dimasukkan dalam hitungan
yang mengikat.
Parfum
Jenis parfum yang dipakai
untuk cairan pembersih kaca harus memiliki kualitas dan aroma yang khas. Hal
ini perlu dipertimbangkan mengingat konsumen dari produk ini mencerminkan
golongan ekonomi tertentu di masyarakat.
Air
Air yang ideal digunakan
adalah air sudah mengalami deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk
menjaga kestabilan produk. Akan tetapi, jika kondisi air di daerah bersangkutan
tidak menimbulkan masalah serius, dapat digunakan air biasa (air tanah).
b.
Formula
Membuat cairan pembersih
kaca skala kecil ditujukan bagi pembaca yang hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk
digunakan sendiri. Juga dapat digunakan sebagai uji coba bagi peminat membuat
produk skala besar. Berikut disajikan perhitungan prosentase bahan dalam arti
prosentase berat per berat dari 1 kg keselurhan bahan:
Metanol 18% =
180 g
Emal-70 0,1% =
1 g
Amoniak(25%) 0,1% =
1 g
Pewarna =
sangat sedikit (trace)
Parfum 0,3% =
3 g
Air 81,5% =
815 g
5)
Sampo
Sampho
berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan
adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan
masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami
kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.
Sampo
menggunakan deterjen sintesis sebagai
bahan pembersihnya, misalnya senyawa natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu
mengatasi kesadahan air. Sampo untuk rambut kering, normal, atau berminyakhanya
berbdeda dalam kosentrasinya (kepekatan) deterjennya. Sampo untuk ranbut
berminyak mempunyai konsentrasi deterjen lebih tinggi, sedangkan untuk rambut
kering konsentrasinya lebih rendah. Berbagai macam bahan tambahan seperti
wangi-wangian, susu, madu, lemon, atau rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak
berpengarug pada daya kerja sampo. Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya
disesuaikan dengan jenis rambut.
Bahan
pembersih,
umumnya berupa sistem surfaktan. Kadang selain surfaktan, ditambahkan pula
sedikit booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan
surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril
eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat,
dan senyawa amonium.
Bahan
conditioner,
biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium
klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
Bahan
aditif fungsional,
termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat
dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian
pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan
adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil
hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH
antara 3,5 dan 4,5.
Pengawet,
sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai
jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat
membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat,
paraben, tetranatrium EDTA.
Bahan
aditif estetik,
termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
Bahan-bahan
aktif medis,
misalnya beberapa sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati
ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang
meningkatkan kelembaban rambut.
Selain itu terdapat juga
nutrisi yang dicampurkan kedalam sampo dengan berbagai manfaat yang terkandung
didalam nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang bagus untuk menjaga kesehatan
rambut dan kulit kepala kita adalah:
Vitamin
E, yang
banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin
yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori
dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
Zink, yang
banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
Biotin, yang
banyak terdapat dalam ikan salmon, makarel dan telur. Khasiat telur untuk
kesehatan rambut sudah dipercaya berabad-abad lamanya. Bahkan, zaman dulu
wanita biasa menggunakan kuning telur untuk merawat keindahan rambutnya.
b. Bahan Pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun,
yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif
klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain
klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa
bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya
iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang
berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam
menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.
Pada garis besarnya Fungsi bahan pemutih adalah untuk
menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakain serta dapat membunuh
bakteri. Pemutih juga mampu memecahkan ikatan pada molekul-molekul noda,
kemudian melepaskannya dari
serat
kain/pakaian dan pada umumnya bahan kimia yang terkandung dalam pemutih adalah
larutan Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin,desinpektan.
Bahan-bahan yang mengandung zat kimia diatas diantaranya Byclin,
Sunclin,Soklin Pemutih
Dalam pemakaian pemutih harus sesuai dengan peraturan yang ada,
jika berlebihan akan merusak pakaian terutama bahan poliestar, wool, spandek
dan lain-lain.
c. Bahan Pewangi/Pengharum
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau
disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya
saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara
penyu lingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari
minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada
di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama
sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar
mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
Macam-macam bahan pengharum antara lain :
a. Bahan Pewangi alami yaitu
berasal dari tanaman seperti mawar,sedep malem,melati,rose dll.
b. Bahan pewangi buatan/sintesis
yang berasal dari senyawa-senyawa kimia.
Fungsi bahan pewangi adalah untuk mengharumkan atau menyegarkan
(seperti badan,ruangan,dan makanan).
Bahan pewangi yang terdapat dalam pewangi yaitu benzaldehid dan
benzyl alcohol.
Nama senyawa Aroma
Nama senyawa Aroma
Citral Lemon Irane
Violet
Jasmine Melati Generial
Mawar
d.
Bahan Pembasmi Serangga (Insektisida)
Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga
antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan,
dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b).
Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil
paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d).
Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f.
Arsen. Contoh: arsen pentoksida.
1. Fungsi
Pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya meliputi tiga
hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus membasmi. Bagi para
petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru karena dapat mengganggu
hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang
berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.
2. Efek Samping Penggunaan Pembasmi
Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan keperluannya
saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hati
justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida
yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati antara lain adalah
keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang
air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi
oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan
bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.